Vietnam – CBQA Global menghadiri acara Vietnam Innovation Summit 2023 (VIS 2023) yang dilaksanakan pada hari Sabtu (25/11) dan Minggu (26/11). Acara diselenggarakan oleh Innolab Asia bekerja sama dengan Department of Science and Technology (DOST) Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Tema yang dibawakan adalah Innovation for A Greener Viet Nam, acara ini dihadiri oleh pembuat kebijakan, lembaga pemerintah, regional funds, akselerator, serta beberapa perusahaan dan partner dari 20 Negara lainnya.
Para pemimpin perusahaan domestik dan internasional terkemuka mulai dari manufaktur, logistik, keuangan hingga ritel berkumpul untuk membahas strategi ESG (Environmental, Social, dan Governance) dan peluang Greenhouse Gases. Di dalam acara menegaskan perannya sebagai platform bagi individu dan pertukaran pengetahuan, memperluas jaringan, dan menjajaki peluang kolaborasi. Pada saat yang sama, hal ini juga berkontribusi dalam mendorong ide-ide dan kreativitas baru, mendorong pengembangan dan penerapan teknologi-teknologi maju di Vietnam.
Melalui pendekatan “Open Innovation”, diharapkan agar perusahaan dapat berkolaborasi melebihi sumber daya internalnya. Hal tersebut agar mempelajari kembali, menciptakan bersama, dan memanfaatkan keahlian baru sehingga membina masyarakat dan ekosistem yang inovatif.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutteres menyampaikan, “Kami membutuhkan Anda (peserta yang hadir) lebih dari sebelumnya, untuk membantu kami mengubah arah, mengakhiri kerapuhan, mencegah bencana iklim, dan membangun masa depan yang adil dan berkelanjutan yang kami inginkan dan butuhkan.”
Vietnam Innovation Summit 2023
Vietnam Innovation Summit 2023 menyambut pertemuan mengesankan yang dihadiri lebih dari 1000 orang. Diwakili beragam industri, dengan individu-individu dari berbagai sektor dan latar belakang dari 20 negara berbeda berkumpul pada platform yang sama. VIS 2023 memiliki komitmen bersama untuk mendorong Sustainable di Vietnam, menggarisbawahi pentingnya pertemuan ini sebagai landasan menuju perubahan positif.
Pada kesempatan ini, Perdana Menteri Vietnam, Bapak Pham Minh Chinh turut hadir. Acara ini menyelenggarakan serangkaian diskusi menarik, yang berjumlah 10 pidato dan sesi interaktif. Lebih dari 30 pembicara, termasuk pembuat kebijakan, lembaga pemerintah, regional funds, perusahaan terkemuka, startup yang berkembang pesat, akselerator, dan influencer global secara aktif terlibat dalam dialog yang mendalam. Diskusi-diskusi ini menggali kisah nyata dan solusi pragmatis, mengungkap kompleksitas dalam mencapai Vietnam yang lebih hijau melalui inovasi.
Acara dimulai dengan keynote speech dari Bapak Agustaviano Sofjan, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kota Ho Chi Minh, dan Bapak Daniel Stork, Konsul Jenderal Kerajaan Belanda di Ho Chi Minh City. Keynote speaker, Bapak Agustaviano dan Bapak Daniel Stork dengan penuh semangat mendalami campaign ramah lingkungan di negara mereka masing-masing, menyoroti kemajuan yang luar biasa dalam bidang Sustainable di Belanda dan inisiatif bisnis yang luar biasa di Indonesia.
Wawasan yang diberikan menggarisbawahi upaya kolektif yang diperlukan dari seluruh pemangku kepentingan—individu, organisasi, dan pemerintah—untuk mendorong inovasi yang bermakna demi Vietnam yang lebih ramah lingkungan. Momen Keynote Speech tersebut menjadi landasan bagi pertemuan puncak yang tidak hanya mengeksplorasi solusi-solusi inovatif tetapi juga menekankan pentingnya upaya-upaya terpadu untuk memberikan dampak yang berkepanjangan terhadap masa depan Vietnam yang Sustainbale.
SDG’s dalam Sektor Swasta dan ESG
Dalam acara tersebut disebutkan bahwa sektor swasta mempunyai peran penting dalam mencapai Sustainable Development Goal. Hal ini diperlukan untuk memimpin inovasi dan membantu mewujudkan komitmen. Saat ini, peran sektor swasta dalam Sustainable terlihat dari meningkatnya minat terhadap ESG. Disebutkan dalam acara Vietnam Innovation Summit bahwa strategi ESG berfokus pada penetapan target yang terukur, mencapai metrik kinerja yang ditunjukkan, dan melakukan audit untuk memverifikasi.
ESG dapat berpotensi menyelaraskan bisnis dengan Sustainable Development Goals. Namun selain memberikan manfaat bagi manusia dan bumi, penerapan ESG juga dapat mendatangkan keuntungan penting bagi dunia bisnis, dalam bentuk nilai jangka panjang, meningkatkan efisiensi keuangan dan daya saing, serta memberikan akses terhadap modal dan akses ke pasar internasional.
Di Vietnam, ESG mulai mendapatkan momentum, didorong oleh komitmen Net Zero di Vietnam, dan kebijakan seperti Strategi Pertumbuhan Hijau Nasional, yang memusatkan perhatian pada tujuan Sustainable. Sebagai bagian dari kebijakan ini, sektor swasta semakin dituntut untuk menyelaraskan operasi bisnisnya dengan ambisi Sustainable Vietnam.
Seperti yang ditunjukkan oleh tema ini, ESG jelas menjadi perhatian perusahaan-perusahaan di Vietnam. Namun, berbagai sumber menunjukkan bahwa tingkat praktik ESG sebenarnya masih rendah. Sebanyak 80% dunia usaha di Vietnam mungkin telah membuat komitmen ESG, atau berencana untuk melakukannya dalam waktu dekat. Namun, sekitar 70% dari mereka menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap data yang diperlukan dan tidak memiliki laporan yang sangat terbatas.
Hanya 24% yang menyatakan memiliki struktur tata kelola yang jelas untuk mendorong komitmen ESG. Sekadar menaati perundang-undangan dan peraturan terkait ESG, atau memiliki program ESG saja, belum merupakan praktik ESG yang sesungguhnya.
Tantangan Vietnam dalam Implementasi ESG
Terdapat berbagai tantangan dan hambatan dalam memajukan praktik ESG di Vietnam, termasuk kurangnya pengetahuan, sumber daya manusia, dan peraturan pemerintah. Hal itu dilihat perlunya program yang komprehensif untuk meningkatkan kapasitas dunia usaha, untuk mendukung akses terhadap ESG dan impact investor untuk mengembangkan kerangka peraturan yang jelas bagi dunia bisnis dan lembaga keuangan, serta untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melakukan ESG dengan benar.
Harapannya adalah baik di tingkat global maupun nasional, komitmen politik dan tekanan peraturan terhadap keberlanjutan perusahaan akan terus meningkat, begitu pula permintaan dari calon investor dan konsumen. Akses terhadap jasa keuangan dan investasi, juga di Vietnam, diperkirakan akan semakin terkait dengan kinerja ESG.
Meskipun saat ini menjadi hambatan utama, masa depan ESG terletak pada data. Memanfaatkan kekuatan analisis dan teknologi canggih akan memungkinkan organisasi untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam mengenai kinerja Sustainable. Pengambilan keputusan berdasarkan data akan menjadi keharusan strategis bagi perusahaan yang ingin berkembang di era Sustainbale. Data ESG yang berkualitas tinggi akan sangat penting untuk menarik investasi berkelanjutan.
Kehadiran CBQA Global dalam kegiatan Vietnam Innovation Summit 2023 menandai komitmen perusahaan terhadap Sustainable. Sebagai key player di dunia bisnis, CBQA Global hadir tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga penggerak dalam mewujudkan inovasi yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, kehadiran CBQA Global tidak hanya melibatkan diri dalam diskusi tentang tren terkini, tetapi juga menekankan pentingnya membangun solusi inovatif yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang Sustainable dan bertanggung jawab.
Melalui partisipasi aktif, CBQA Global memperlihatkan bahwa inovasi dan keberlanjutan dapat menjadi satu kesatuan. Kehadiran CBQA Global bukan hanya tentang menciptakan peluang bisnis, tetapi juga tentang membangun masa depan di mana inovasi dapat menjadi kekuatan positif yang mendorong pembangunan berkelanjutan di Vietnam dan di seluruh dunia.